Selasa, 15 September 2015


1. Seorang penulis buku, menulis buku. Diterbitkan oleh penerbit. &dipasarkan melalui perdagangan yg dikenal umum: Toko Buku. #MLM

2. Setelah buku itu diterbitkan, si penulis buku ini diberitahu, bhw bukunya sudah ada di toko2 buku. Utamanya di toko2 buku bsr. #MLM

3. Maenlah dia ke toko bk bsr di kotanya. Apa daya, “sistem” toko bk, tdk mngenali pnulis buku. Ia hny mngenali pmbeli buku. #MLM 

4. Pmbeli yg “dikenali” pun, hny yg bnr2 beli, &byr. Yg hny liat2, apalagi yg buka2 plastik, malahan ditegor. #MLM 

5. Jika si toko buku tdk pny sistem Customer Service yg excellent, maka bnr2 hny pembeli yg beli buku, yg niscaya bkl diwongke. #MLM 

6. Diwongke tuh maksudnya, diorangkan. Disenyumi, diterimakasihi, dilayani. #MLM 7. Si penulis melihat2 bukunya, membolak2in bukunya, senyumnya berkembang. Alhamdulillaah, buku saya terbit, katanya dlm hati. #MLM

 8. Seorang pelayan melihatnya. “Ga jadi beli Pak?” Kata pelayan itu, sambil berusaha senyum. #MLM 

9. Jawab si penulis, “Oh engga. Saya yg nulis koq malahan.” Jawaban si pelayan, “Ooooohhh… Bapak yang nulis…”. #MLM 

10. Segitu doang. Bnr2 segitu doang. Ga lebih. Ga ada tawaran teh manis bagi penulis buku. Sbg ungkapan trm ksh, sbb… #MLM 11. … Sbb dg izin Allah, buku2 penulis lah yg mmbuat pelayan itu bs kerja, toko bs buka… #MLM 

12. Tp itulah… Ga dikenal si penulis itu, oleh sistem jual beli biasa. Aplg 1 toko yg mrs diperlukan, bukan dia yg diperlukan. #MLM 

13. Bruntung, alhamdulillaah, mayoritas penulis buku, ikhlas2. Mrk menulis u/ Allah. Dan menulis u/ menulis. Tdk brharap lbh. #MLM 

14. Episode berikutnya, seorang pembeli. Ini seorang pembeli. Bukan lagi penulis. Ini pembeli. #MLM 

15. Ada orang yg membeli buku si penulis tsb. Dan trnyata bagus. Dia senang bacanya. Bahkan dia referensikan kpd yg lain. #MLM 

16. Dia aja ketika beli, g dpt diskon. Kcuali “seadanya”. Aplg ktika “merefrensikan”. Tmbh g bkl dpt apa2 dari transaksi itu. #MLM 

17. Memang penulis dpt royalti. Tp itu dari penerbit. Dari percetakannya. Bukan dari toko buku. #MLM 

18. Semakin banyak yg trjual, akan semakin banyak royalti yg didapat. Tp ini ttp ga akan sebanding dg “pendapatan” toko buku. #MLM 

19. Penulis biasanya dapat royalti 5-10% dari harga buku kotor. Sdg toko buku, dpt 40-50%. Agen2 kecil bs dpt 20-30%. #MLM 

19. Suatu hari, ia bahkan bukan cuma mempromosikan. Tp mengajak kawannya ke toko buku besar. “Yuk, saya temenin beli buku saya…” #MLM 

20. Sampe di kasir, ia yg nemani, ga beli, berdiri sejajar dg kawannya yg pegang buku dan mau bayar. Posisinya, jelas bukan ngantri. #MLM

21. Si penulis buku ini, yg mempromosikan, yg mereferensikan, bahkan nemani sampe ke kasir, malah ditegor kasir… #MLM 22. Apa kata kasir? “Pak, ngantri ya, maaf.” He he he, disangkanya, nyelang. Padahal nemenin. #MLM 23. Begitulah. Sistem toko biasa, seperti toko buku tdk mengenal “terima kasih”. Apalagi bagi2 bonus, buat yg merefrensikan. #MLM 

24. Beda dg MLM. Beda dg MultiLevelMarketing. Beda konsep&prinsip. Dibanding penjualan retail, yg kdg dikuasi grup bsr. #MLM 25. Dan dunia retail pun, sdh terkuasai pula oleh segelintir grup besar saja. Pasar yg demikian banyak, besar, jd skdr pasar. #MLM 

26. Bukan pelaku. Tidak diajak ikut mencicipi. Seperti kasus penulis dan pembeli yg merefrensikan tadi. #MLM 

27. Sayang, bnyk MLM bodong. Yg memanfaatkan situasi&keadaan. Pdhl sesungguhnya ia MoneyGame. Gak lbh dari skdr penipu. #MLM
 28. Kalo bnr ia MLM murni, maka ia
 akan menguntungkan, menyejahterakan, memberi manfaat, di semua jenjangnya. #MLM

 29. Ga ada yg cuma jd korban. #MLM 

30. Bahkan, ketika membernya hanya member, ia akan mendapatkan banyak kemudahan mendapatkan produk. #MLM 

31. Dunia MLM banyak cacat dengan kehadiran MLM money game. Tanpa ikhtiar, tanpa kerja. Hanya rayuan belaka. #MLM 

32. Dari tweet contoh hari ini, andai buku tsb di-MLM-kan, maka kisahnya ga akan jadi begitu. Tp syaratnya, ya MLM yg bnr. #MLM 

33. Sbnrnya, MLM itu sederhana. Pay-out/rabat, yg diberikan ke toko buku tsb, misal 40-50% tadi, dijadikan sistem berjenjang. #MLM 34. Skdr merefrensikan saja, aplg bs jd stokis, jd agen, maka ia akan dpt bahagian dari rabat yg tdnya “hny” didpt oleh 1 toko sj #MLM 

35. Tntu ada pro kontra. Dan itu ya wajar saja. Bukan saja awal Ramadhan, &Lebaran, he he he. Di bnyk hal, bnyk emang perbedaan. #MLM 

36. Krn itu, saya santai aja ketika memutuskan mendirikan, &mngembangkan MLM e-Miracle. Air Miracle. Air kesehatan. #MLM 

37. Ini bukan miracle yg selebaran loh ya. Itu mah penipuan. Ini saya produksi air kesehatan. Dg izin Allah, jd obat&mnjg kesehatan. #MLM 38. Sistem penjualannya, saya bikin berjenjang, dg sistem MLM. Saya punya pandangan&dasar prinsip yg berbeda. It’s not a moneygame. #MLM 

39. Maka ketika pula saya munculin MLM lain, yg bergerak di bidang payment, yakni VSI, saya pun ttp pd pendirian saya. #MLM

40. Skrng, dunia pembayaran2/payment, listrik, dll., dah keliatan, ditelen pula oleh grup retail besar. Ga kebagian dah kita mah. #MLM 

41. Blm lama, ada seorang ustadz cerita. Dia ngantri di loket kereta api. Bahkan di customer service. Ga dpt tiket. #MLM 

42. Disarankan u/ beli di salah 1 toko ritel. Eh, hanya bbrp menit, dapet. Lsg diprint. Luar biasa. #MLM 

43. VSI, MLM yg bergerak di bidang payment. Semua orang bs jd agen pembayaran. Hanya dg gadget yg dia pegang&punya. #MLM 

44. Keuntungan yg sy dpt, dari porsi persentasi yg didapat dari pembayaran2 tsb, itu yg saya MLM-kan. Jd pendapatan brjenjang. #MLM 

45. Baik e-Miracle, maupun VSI, bukan money game. Saya mencoba menjalankan MLM yg bnr, yg lurus, yg ga maen2&bercanda. #MLM 

46. Sekali lg, kwn2 boleh berbeda pendapat. Fastabiqul khairat saja. #MLM 

47. Hasil dari MLM e-Miracle, saya wakafkan 100%. Dan saya pengen, semua menikmati potensi jualan air&macam2 produk kesehatan nantinya. #MLM 

48. Saya malah berharap, air yg sdh dikuasai asing, bisa direbut kembali. Kalau besar, e-Miracle saya amanahin u/ take-over air asing. #MLM 

49. Balik lagi akhirnya soal niat, &proses. Niat bener, proses bener, kenapa engga? Bnr2, jgn ampe salah di niat&proses. #MLM 

50. Kl prl, kecap,garam,cabe/bumbu2,beras,sayur,buah, di-MLM-kan. Spy pasarnya ga dikuasai&dikendalikan segelintir orang. #MLM 

52. Kembali ke buku, sbg contoh awal produk. Ssungguhnya, penulis, brsm pmbaca, bs menikmati jg smua potensi ekonominya. Salam. #MLM 

51. Apalagi bisnis2 yg skrng ini telanjang diliat oleh mata, dikuasai bnr oleh segelintir sj. Bangsa Indonesia, jd pekerja saja. #MLM 

52. Tidak ikut menikmati potensi keuntungan, dan potensi ekonomi. Bahkan tdk jarang, dunia retail, nginjek2 supplier. “@arie_mahardika: #MLM itu ada brg & omset. Kl pmbagian bonus cm dr uang p’daftaran angg: money game (Yap. Ini yg bikin cacat dunia #MLM). #MLM 

53. Bikin dah dari hulu ke hilirnya. Mulai dari proses tanam, hingga jual, #MLM punya. Allahu akbar dah kalo emang bnr jadi. #MLM yg baik, ga akan nambah beban ke pembeli. Yg di-pay-out-kan, memang keuntungan yg wajar. Seperti contoh buku tadi, bila dijadikan #MLM. Dunia #MLM juga, dunia silaturahim, belajar, mengajar, saling membesarkan. Bukan antara penjual&pembeli, yg kering tanpa ruh.